Manusia dan Harapan, setiap manusia pasti memiliki sebuah harapan dalam hidupnya. Jika tidak ada harapan kita tidak dapat meneruskan hidup kita. Tetapi untuk mendapatkan harapan tersebut kita harus berusaha dengan sabar menghadapi rintangan atau cobaan yang diberikan agar kita dapat mendapatkan harapan itu kembali. Misalkan Tuhan memberikan suatu cobaan yang sangat berat menurut kita yaitu kehilangan orang yang paling kita sayang lalu bukannya kita berdoa untuk orang tersebut tetapi kita malah menyalahkan Tuhan karna telah membuat kita terpuruk seperti itu. Tapi sedikit demi sedikit saya mulai sadar Tuhan memberi kita cobaan seperti itu karna dia percaya kita pasti bisa melewati dan menghadapi semua cobaan itu denga kuat. Tuhan juga memberi tahu kita bahwa kita hidup didunia ini tidak sendiri, masih banyak orang diluar sana yang sayang dan peduli sama kita dan mereka tidak ingin melihat kita terus terusan terpuruk seperti itu. Dan mereka adalah orang - orang yang berada didekat kita seperti keluarga kita, sahabat dan teman yang care sama kita. Merekalah orang yang membuat kita menjadi kuat dan membantu kita menemukan harapan baru kita. Sekali lagi kita tidak boleh menyalahkan Tuhan atas masalah yang telah dia berikan kepada kita. Itu semua salah besar kita sebagai umat manusia tidak boleh berfikir seperti itu karna kita harus percaya itu adalah jalan Tuhan untuk membuat kita menjadi lebih dewasa serta kuat dan tegar dalem menghadapi masalah sebesar apapun itu. Jangan karna sebuah masalah kita menjadi kehilangan harapan kita, justru dari masalah dan cobaan itulah kita harus bisa membuat harapan baru yang lebih baik dan lebih matang lagi. Dan ingat dibalik semua rencana Tuhan pasti itu adalah pilhan terbaik yang diberikan Tuhan kepada kita dan membantu kita untuk bisa percaya pada harapan baru yang ingin kita buat. Harapan itu pasti ada jika kita percaya, jangan lupa kita semua umat manusia pasti memiliki harapan apalagi harapan untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi :)
Apabila keadilan sudah ditegakkan, maka kemakmuran hanya masalah waktu, dan sentosa/kesejahteraan pasti akan menyusul. Akan tetapi jika kemakmuran yang didahulukan, maka keadilan belum tentu akan tercapai, bahkan bisa menjadi semakin jauh. Kemakmuran tanpa keadilan adalah kemakmuran semu, yang pada akhirnya akan menjadi suatu keruntuhan.
Keadilan harus menjadi syarat dan tolok ukur keberhasilan dari seluruh produk kenegaraan.
Sosial di sini bukanlah berarti faham sosialisme, tetapi sosial berarti rakyat banyak. Keadilan sosial di sini berarti suatu hirarki, bahwa keadilan untuk rakyat banyak adalah lebih penting dibandingkan keadilan untuk kelompok tertentu, apalagi individu tertentu. Tentu saja dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip keadilan.
Hal di atas juga berlaku untuk kemakmuran, bahwa kemakmuran rakyat banyak harus lebih didahulukan dibandingkan dengan kemakmuran kelompok tertentu, atau individu tertentu. Dan kesejahteraan rakyat banyak harus diutamakan dibandingkan dengan kesejahteraan untuk kelompok tertentu, atau individu tertentu.
Dalam pelaksanaannya, pemahaman arti sosial tetap tidak boleh mengabaikan kata keadilan yang berada di depannya. Dalam arti, keadilan tetap harus dijunjung tinggi, misalnya dalam hal keseimbangan antara hak dan kewajiban. Seseorang yang bekerja lebih keras jelas berhak untuk mendapat hasil yang lebih banyak, jika tidak, maka keadilan tidaklah ditegakkan. Sosial tanpa keadilan akan menjadi penghambat kemajuan.
"Seluruh Rakyat Indonesia" berarti keadilan sosial adalah berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia, dimanapun berada tanpa terkecuali. Bahwa tidak boleh ada diskriminasi keadilan terhadap siapapun juga.
Tidak boleh ada diskriminasi yang merugikan individu atau kelompok tertentu, meskipun kelompok tersebut minoritas. Juga tidak boleh ada diskriminasi yang menguntungkan pihak tertentu, sepenting apapun pihak tersebut. Dan pembolehan diskriminasi dalam bentuk apapun harus dilarang, karena akan menjadi preseden buruk yang dapat berlanjut ke penyelewengan dan pembelokan lebih jauh.
Diskriminasi akan memicu perpecahan di masyarakat, yang bisa menggerus nilai-nilai luhur yang sudah dimiliki rakyat Indonesia sejak dahulu seperti: kekeluargaan, gotong royong, empati, menghargai orang lain, sopan santun, pola hidup sederhana, menjaga lingkungan demi kepentingan umum, dst.